Pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan bidang pertanian,
bukan hanya tertuju pada usaha peningkatan hasil, melainkan juga
terhadap usaha-usaha pengawetan hutan dan lahan. Untuk menunjang
maksud pemerintah ini, masih terbatasnya buku-buku untuk
kepentingan pendidikan tinggi dalam bidang pertanian yang terintegrasi
dengan kehutanan, perkebunan, peternakan dan perikanan, khususnya
dalam meningkatkan konservasi hutan dan lahan, maka penulis
berusaha untuk membahas secara garis besarnya dengan mewujudkan
buku: Agroforestry sebagai bahan bacaan perkulihan. Buku ini dikutip
dari berbagai sumber yang penulis rangkum dan sebutkan sumbernya.
Buku ini terdiri dari 14 Bab, pada Bab I dikemukakan tentang
pengertian agroforestry, sistem agroforestry dan social forestry dan
agroforestry yang membahas tentang pemanfaatan lahan dengan pola
integrasi penamanan antara pohon dengan tanaman pertanian, hijauan
pakan ternak agar dieroleh produktivitas yang lebih menguntungkan.
Pada Bab II menjelaskan tentang peranan sistem agroforestry bagi
kehutanan dan pertanian, peranan petani dalam pelestarian sumberdaya
hutan alam, model pengelolaan sumberdaya hutan:, memadukan
produksi kayu, pelestarian lingkungan dan pembangunan pedesaan,
untuk tujuan ekonomi, memadukan pelestarian sumber daya hutan
dengan pembangunan pertanian. Bab III tentang sistem agroforestry,
membahas bagaimana membuat dan mengatur populasi tanaman
berkayu dengan kondisi lingkungan. Bab IV penologi tanaman berkayu
mengulas, pengaruh pohon dan semak dalam lingkungan dengan
asosiasi jenis tanaman pertanian sangat relevan. Bab V membahas
bentuk agroforestry berazaskan ekologi bahwa interaksi antara stand dengan lingkungannya, kemungkinan besar karena dipengaruhi oleh
struktur kanopi (daun lebar yang menutupi) khususnya ukuran dan
morfologi, distribusi dan orientasi dedaunan. Bab VI Pertimbangan
Bioekonomi dalam pola tanaman agroforestry: mengembangkan
teknik untuk mengevaluasi produktivitas lahan pada beberapa sistem
agroforestry. Pengembalian ke lahan adalah menjadi indikasi terbaik
dari produktivitas. Bab VII teknologi agroforestry dalam kawasan hutan
di Jawa, teknologi dapat dilakukan selama daur tanaman pokok, bahwa
para pesanggem menanam dan memelihara tanaman pokok secara
baik. Bab VIII teknologi agroforestry di luar kawasan hutan. Teknologi ini
dikembangkan dalam program usaha tanaman lahan kering. Teknologi
ini mencakup penanaman pagar hidup pada garis kontur dengan jenisjenis
Ieguminosa tergantung pada kemiringan lahan. Bab IX sistem
dan teknologi agroforestry di negara tetangga. Pohon-pohon serbaguna
ini dapat ditanam sekitar tanarnan-tanaman pertanian sebagai pagar
hidup, dengan tujuan utama menghasilkan buah-buahan petani dapat
melanjutkan usaha taninya ditanam pada ruangan antara baris pohonpohonan.
Bab X agroforestry di Indonesia diharapkan berguna bagi
daerah tropika, sebagai usaha untuk mencegah perluasan tanah tandus
dan kerusakan kesuburan tanah. Agroforestry juga diharapkan berguna
bagi peningkatan mutu pertanian serta intensifikasi dan diversifikasi
silvikultur. Bab XI tanaman dalam sistem agroforestry, membangun
tanaman agroforestri pada lahan pertanian saat ini tanpa pohon
dapat membantu mengurangi perubahan iklim, pohon-pohon dan
tanaman keras lainnya dalam sistem-sistem agroforestry adalah untuk
memberikan jasa dan untuk memberi penghasilan langsung dalam
bentuk buah-buahan, biji-bijian, buah-buahan berkulit keras, rebung,
kulit dan bahkan akar. Bab XII penelitian agroforestry, difokuskan pada
analisis teknologi sumberdaya biofisik kelembagaan dari sumber daya
manusia berpengaruh dalam pengembangan agroforestry.