登入選單
返回Google圖書搜尋
註釋Melihat Aceh dari berbagai sudut pandang bahasa kepenyairan adalah anugerah yang tidak bisa dilupakan. Apalagi, sudut pandang tersebut mewarnai Aceh dalam fase ganas konflik, tsunami, hingga perdamaian. Ingatan tiga masa ini menjadi perjalanan panjang tak berbatas.Bahkan, sebelum 1953, misalnya saat bergolak, Aceh telah lebur dari bab perang ke bab perang sejak Portugis, Amerika Serikat, Belanda, hingga Jepang. Alhasil, masyarakat Aceh banyak mengalami traumatik perang yang berdampak lambatnya pembangunan, rendahnya pendapatan ekonomi dibandingkan daerah lain. Aceh banyak ketertinggalan yang harus dikejar.