Masih di ibukota Mataram. Cebolang diantar sahabatnya yang seorang penghulu muda istana berjalan-jalan melihat peninggalan Sultan Agung, mendengarkan kisah-kisah tokoh Mataram, belajar ilmu tasawuf, ilmu jawa, ilmu bermain kartu, ilmu senggama, ilmu agama, ilmu arsitektur rumah Jawa, dan ilmu musik. Setelah puasa berada di Mataram, Cebolang melanjutkan perjalanannya ke utara menuju Kepurun (lereng selatan Merapi) untuk belajar ilmu makrifat, lalu ke tenggara hingga sampai di Bayat (Klaten.
Buku Serat Centhini jilid 3 ini mengungkap perjalanan Cebolang dalam meraih ilmu makrifat. Memuat berbagai kisah dan filosofi dari ilmu-ilmu yang dipelajari dalam pengembaraannya.