“Coba kalau kita bisa seperti itu, mungkin ini bisa jadi dunia yang lebih baik. Dunia yang lebih waras. Ya, dunia yang lebih waras! Dunia yang tidak berisi orang-orang gila. Sekarang dunianya sudah penuh orang gila ‘kan? Orang-orang yang tidak sadar terjebak dalam doktrin yang mereka dengar, pengajaran yang mereka dapat, lalu hidup tanpa berpikir sendiri, tanpa berani mendengarkan pikiran mereka sendiri.”
(Random #1)

Seberapa sering kau mengerti apa ‘alasan’ dari sebuah kehilangan?
Seberapa sering kau mengerti makna penolakan?
Lalu seberapa sering kau mengerti arti sebuah kejadian sebelum lantas menyesalinya karena terlambat menyadari?
Karena dari setiap kehilangan, duka akibat cinta yang patah, serta senyum bahagia yang terjadi dalam hidup, akan selalu ada hal baik yang turut bersamanya. Sejauh mana kau mampu melihatnya lebih dekat, memahaminya dengan bijak lalu menjadikannya pelajaran yang menemanimu menjalani hidup.

“Perkara Remeh Temeh” adalah sebuah catatan hasil dari kontemplasi keseharian yang berisi pengalaman dan renungan. Di dalamnya kelak kau temukan beragam kisah yang biasanya dimulai dari sebuah obrolan santai dengan seorang teman. Tak melulu soal cinta dan berbagai keluh kesah, dinamika pekerjaan serta situasi sosial politik pun tak luput jadi perhatian. Maka, luangkan waktu, siapkan camilan dan minuman kesukaanmu –boleh teh apalagi kopi– serta posisi ternyamanmu untuk bersama menemukan apa pun yang bisa kau temukan dari hal-hal sederhana yang kerap luput diperhatikan.