DI MINANGKABAU cerita ini bernama "Kaba
si Palalok". Sebuah cerita yang terkenal
sekali. Biasa diceritakan oleh orang tua-tua
kepada anak-anak, pada malam hari waktu akan tidur.
Pendeknya cerita ini telah umum di sana. Sungguhpun
begitu anak-anak tidak bosan-bosan mendengarkannya,
biarpun berulang-ulang diceritakan. Sebab orang-orang
yang menceritakannya
pandai menambah-nambah
dengan fantasinya
yang baru, yang menggembirakan
pendengar kecil-kecil itu.
Cerita ini pada cetakan pertama saya namai Periuk
dan Peti Hikmat. Sebuah naskah pendek kiriman saudara
Makmur, bernama
Kaba si Palalok sampai ke Balai Pustaka. Karena pendeknya
dan kurang sarat-sarat yang
lain, naskah itu tidak dapat dijadikan buku. Ketika itu
teringat oleh saya, baik cerita itu dijalin dengan kehidupan
anak-anak dan fantasinya. Sebab menurut pendapat
saya, bila anak-anak mendengar dongeng-
dongeng yang
bagus, maka hiduplah khayalnya (fantasinya). Dirinya
dimasukkan ke dalam cerita dan dijadikannya orang
yang tersebut dalam dongeng itu. Dengan demikian ia
berangan-anganlah
menurut cerita itu.
Demikianlah dongeng Si Palalok itu saya sadur, saya
rentang dan saya jalin dengan kehidupan anak-anak di
kampung, sehingga
menjadi buku kecil ini.
Saya ucapkan terima kasih kepada saudara Makmur
dengan naskahnya, yang telah menimbulkan hasrat
saya untuk menyusun
cerita ini.
Pada cetakan kedua, buku ini diberi gambar. Baik
kulit maupun dalamnya. Isinya pun banyak diperbaiki
dan ditambah.
Harapan saya mudah-mudahan buku kecil ini dapat
juga menyenangkan
hati anak-anak.