登入選單
返回Google圖書搜尋
註釋

"Aku yang berlibur dengan tuntutan angka 500, dusah payah menyesuaikan, merasakan apa yg namanya pengorbanan Tentu tidak indah jika hanya menjadi moment seriud yg menakutkan, maka kubalut drngan liburan yg berbuah cinta. Katanya jatuh cinta di Pare itu sepahit Pare, ku buktikan itu dg harapan bertemu kelak dijalan-nya.karena mimpiku Arc de triomphe de I'Etoile menjadi backgroun kita selanjutnya."

Tuntunmu Tuntunku pada Tuntunan-Nya
Yulianti


"Liburan panjang setelah lulus SMA aku tidak diperbolehkan untuk melanjutkan perguruan tinggi oleh orangtuaku. Bermodal pinjaman uang PKK, ibu memberiku biaya untuk mempersiapkan biaya pendaftaran kuliah kedinsan IPDN dan STAN. Tapi berbulan-nulan kuharapkan, kedua perguruan tinggi itu menolakku. Akhirnya aku harus mengakhiri masa liburanku dengan menjadi seorang buruh. Meskipun akhirnya aku dapat menjadi seorang mahasiswa setidaknya liburan kala itu sangat mendidikku."

Bersandar dalam Kehadirat Tuhan
Malisa Ladini


"“Yeee... aku berhasil menaklukkan Bromo meski tak setinggi Semeru, aku bisa merasakan berdiri di atas awan,dan edelwais aku mendapatkanmu..”. teriak Lisa dalam hati denganmengacungkan tangan ke langit sembari menggenggam bunga edelwais yang ia beli sewaktu di perjalanan menuju puncak Bromo. Rasa lelah semuanya terbayar dengan keindahan di puncak Bromo. Dengan hamparan pasir yang sangat luas dan dikelilingi gunung sebagai pembatasnya cukup memanjakan setiap mata. "

Menjemput Edelwais
Ani Marlia


"Aysha adalah seorang mahasiswi di univesitas swasta yang jatuh cinta pada seseorang yang menemukan dompetnya yang hilang. Aysha mulai menanam benih cinta, namun apakah benih cinta itu dapat di tuai bersama dengan lelaki itu? siapakah lelaki itu?"

Kembali Mengingat
Nidya Elma Thanya


"Aku sedang duduk sendirian dalam kebosanan, tidak bisa liburan membantu orangtuanya mengerjakan beberapa pekerjaan. Namun kebosanan ku tidak bertahan lama setelah dia datang dan mengajakku pergi liburan. Kemanakah aku akan diajaknya pergi? Aku takut orangtuaku akan mendapati kami pergi tanpa sepengetahuan mereka"

Jam Pasir
Franciska Mifanyira Sutikno


"Menceritakan tentang ajakan Wulan untuk berlibur ke pantai. Sesampainya di pantai tujuan, mereka pun terpesona melihatnya. Bagaimana tidak, di pantai itu terbentang luas laut yang berwarna biru dan didaratnya terdapat hamparan pasir laut berwarna putih yang begitu indah. Selain berlibur mereka juga belajar untuk memahami anugrah yang telah Tuhan berikan berupa alam yang indah ini. Mereka juga belajar untuk senantiasa menjaga dan merawatnya dengan baik."

Indahnya Berlibur di Pantai
Eka Fitria Wati Lestari


"Momen ini sangat ku tunggu. Pergi dari riuhnya kota perantuan dan kembali ke kota kelahiranku. Berbeda dengan waktu - waktu sebelumnya, kini aku seorang mahasiswa. Keluarga, sekolah dan diri ku sendiri, aku mengkhawatirkannya. Hal apakah yang akan ku terima pada momen ini ? Kebahagiaan? Kekecewaan ? Aku hanya bisa memejamkan mata dan membayangkannya sekarang. Momen dimana aku akan menerima segala jawabannya. Momen itu, iya, momen liburan."

Holiday : Ketika Aku Bercerita
Sinta Choirunissa Fitriana


"Setelah mendengar bahwa sahabatnya berpacaran dengan pria yang selama ini ia cintai, Ana memilih menghindar dengan pergi berlibur demi menenangkan diri ke sebuah kapal megah di tengah laut. Di kapal itu, ia menemukan jawaban atas kebimbangan hatinya."

A Ship
Nindya Chitra


"Berpuluh-puluh hari kulewati bak seorang pahlawan kesiangan. Jalan kaki menyusuri setapak tanah demi tanah. Aku mungkin membuat suatu kesalahan terbesar dalam hidupku atau waktu yang memilihku bersalah. Aku hilang harapan seperti alam tanpa pernah dikandung ibu. Puncak-puncak dan jalanan yang jauh, 999 kilometer, ada apakah kau diujung sana? Apakah aku berhasil melaluinya atau menyerah kepada alam? Satu hal, apakah 999 kilometer itu? Aku dan kamu 'kan menjawabnya."

999 Kilometer
Joshua Ivan Winaldy Simanungkalit