Pada masa gagalnya seorang gubernur yang bernama Abrahah al-Asyram yang ingin meluluhlantakkan Kakbah yang berada di Mekkah oleh burung-burung ababil, yang dikenal dengan sebutan Tahun Gajah, lahirlah sosok mulia yang kelak menjadi pemimpin bijaksana, adil, dan sempurna akhlaknya, dialah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib, sang penyempurna akhlak, penutup para nabi.
Kehidupan Rasulullah dimulai dengan kesedihan; diawali oleh kematian kedua orangtua beliau, juga kakek dan paman tercinta, yang telah menggores duka mendalam di hati. Namun air mata tak selamanya jatuh, Rasulullah tumbuh dewasa dan menemukan sahabat-sahabat yang hebat, dan tak lupa belahan hati. Kehendak Allah adalah bentuk kesempurnaan, pertemuan yang diatur oleh Allah merupakan suatu kenikmatan.