登入選單
返回Google圖書搜尋
The Lady Film
註釋

Sejak awal, saya telah jatuh hati pada film yang saya yakini sebagai alat komunikasi yang sangat kaya akan bahasa dengan mengkombinasikan dua realitas bahasa atau dua unsur makna yaitu kata dan bukan kata. Makna berupa kata mencakup bahasa verbal atau teks, sedangkan makna bukan kata mencakup suprabahasa atau bahasa bukan verbal yaitu gambar, bunyi, musik, dan ekspresi visual.

Penggunaan bahasa verbal (teks) dan bahasa bukan verbal secara kombinatif mengisyaratkan bahwa terdapat sejumlah realitas yang tidak memadai bila hanya diekspresikan dengan bahasa verbal atau hanya dengan bahasa bukan verbal. Karena itu lah, film lahir sebagai sebuah gagasan besar untuk menciptakan komunikasi dengan melakukan kombinasi dua realitas bahasa yang berinteraksi secara simultan. Karena film mengandung kombinasi kedua unsur makna tersebut, film membutuhkan pisau ilmu untuk mengkaji tandatanda bahasa atau lambang-lambang makna di dalamnya.

Semiotika sebagai ilmu lambang yang berakar dari ilmu bahasa (semantik) memandang bahwa manusia dapat menelusuri makna dari komunikasi yang sedang berlangsung melalui sistem tanda yaitu hubungan antar tanda dengan acuannya. Hubungan dalam sistem tanda inilah yang kemudian menjadi objek kajian semiotika. Sebagai sebuah ilmu menalar, semiotika memberi ruang yang lebih besar dalam mengkaji makna karena semiotika menyediakan ruang psikologi dan sosial. Karena itu, pengetahuan tentang tanda-tanda yang telah disepakati secara kontekstual merupakan syarat mutlak dalam mengkaji makna dari sistem tanda.