登入選單
返回Google圖書搜尋
Kado untuk Bangsa
註釋

Tergerak oleh berbagai kerusuhan yang dipicu isu “penistaan agama” di berbagai belahan Nusantara pada 2016–2017 silam, Audrey Yu Jia Hui--yang dijuluki gadis jenius Indonesia karena meraih gelar sarjana pada usia 16 tahun--bertekad untuk mempelajari semua agama yang dianut masyarakat Indonesia secara objektif dan mendalam. Audrey berhasil diterima program Magister (S-2) Ilmu Agama, jurusan Agama Dunia (World Religions), dengan beasiswa penuh di salah satu universitas terbaik dunia dalam bidang ilmu agama: University of Notre Dame, Indiana, Amerika Serikat.

Pada beberapa situasi, agama dan kepercayaan kerap dijadikan alasan untuk memicu pertikaian. Padahal semua agama mengajarkan cinta kasih demi menggapai kebahagiaan sejati. Dan segala kebhinekaan yang ada di Indonesia justru merupakan modal besar untuk mewujudkan kekuatan sebuah bangsa. Semua sudah termaktub dalam dasar negara kita: Pancasila.

Bagi Audrey, Pancasila bukan sekadar lambang atau teks yang wajib dihapal tapi alpa diamalkan. Ada begitu banyak rumusan mulia yang manjur diterapkan sebagai pencegah prasangka. Dalam buku ini, Audrey membedah esensi Pancasila dan Agama yang mampu menjernihkan akal dan menghangatkan hati kita semua.

Audrey Yu Jia Hui, pemikir autentik dan penulis otoritatif dari segi keilmuan, dengan sangat powerful menyampaikan pandangan terbarunya tentang Pancasila; agama, kemanusiaan, keadilan, hingga persatuan. Majasi-majasi yang dituturkan menyentuh dan penuh keteladanan. Energi kritis Audrey dalam mencari dan menemukan kebenaran seakan tak pernah tunduk pada ketakutan.


“Boleh dibilang, buku ini cukup nyentrik. Dikemas bagaikan dua sisi mata uang: esai yang puitik tetapi lugas. Diperkocak dengan komik bermutu karya maestro-perupa Bambang Shakuntala. Kado untuk Bangsa wajib disesap setiap warga negara Indonesia, khususnya generasi muda, setidaknya satu kali seumur hidup. Perasaan cinta tanah air pada diri Audrey telah menyalurkan energi dan menyadarkan saya untuk lebih memaknai dan mencintai Indonesia dengan utuh. Inilah perwujudan dari leburnya tiga dimensi wiraga (gerak fisik), wirama (gerak harmonik), wirasa (gerak hati). Selamat, Audrey!”

—Nadia Shafiana Rahma, Sekretaris Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU) dan YES Alumni Association, Amerika Serikat

“Lewat buku ini, Audrey hendak mencegah bangsanya agar tidak berenang dalam air mata akibat kutukan autoimun.”

—Andy F. Noya, host Kick Andy Show

“Seberapa besar saya mencintai Indonesia? Bagaimana cara saya mencintai Indonesia? Apakah saya pernah resah memikirkan Pancasila? Bagaimana saya memahami Indonesia? Apa yang sudah saya berikan untuk Indonesia? Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul sepanjang saya menyimak isi buku ini. Audrey menggugah bahwa mencintai Indonesia dan Pancasila bisa kita lakukan melalui berbagai cara.”

—Heni Wardatur Rohmah, Sekretaris Jenderal Forum Taman Bacaan Masyarakat, Pengelola TBM Mata Aksara

"Buku ini harus dibaca kaum muda agar memiliki jiwa nasionalis dan persatuan yang tinggi. Terlebih saat ini rasa persatuan mulai terkikis akibat banyak perbedaan pandangan antaragama. Membaca buku ini kembali membuat saya sadar bahwa kita adalah sebuah masyarakat di dalam tubuh yang sama bernama NKRI."

—Delasyahma, penggaggas komunitas #BacaBukuSejarahBareng