登入選單
返回Google圖書搜尋
Sanitasi di Indonesia Timur
註釋Bagi pengkaji kebijakan, buku ini akan memberikan inspirasi dan sekaligus informasi di dua hal. Pertama, sebuah kebijakan akan bertahan lama apabila ada upaya diluar teknokrasi (policy making process). Kedua, keberlanjutan sebuah program (sustainability) bergantung tidak hanya pada komitmen legal-formal tetapi bisa juga bergantung pada inovasi kebijakan. Di aras ini, inovasi ditengarai sebagai sebuah breakthrough dari kejumudan situasi yang memerlukan sebuah langkah cepat dan strategis. Studi kasus sanitasi di NTT dan Papua yang dipaparkan dalam buku ini mewakili kedua poin di atas. Awalnya, keberlanjutan program dilihat dari elemen teknis dalam lima aspek FIETS (Financial, Institutional, Environmental, Technical dan Social). Namun, penelitian lapangan yang telah dilakukan mengarah kepada temuan bahwa aspek teknis FIETS ternyata beriringan dengan ditemukannya inovasi kebijakan di aras komunitas lokal di mana ini adalah titik cerah untuk replikasi program serupa di daerah lain. Tetapi, harus penulis akui bahwa tantangan perbedaan budaya, kondisi geografis, infrastruktur pendukung dan kapasitas aparatur negara adalah hal-hal yang masih menjadi bottle-neck dari program pembangunan.