Aku pikir adalah sebuah kewajiban moral bagi generasi muda yang baru terbit dan generasi tua yang hampir terbenam (terutama yang mengaku diri sebagai Buddhis) untuk menilai dan mengomentari apa-apa saja yang benar dan keliru dalam buku ini.
Buku ini ditulis bukan dengan tujuan propaganda tertentu, karena jamaknya propaganda alergi pada kritikan. Tetapi, kalaupun tulisan-tulisan dalam buku ini dianggap sebagai propaganda terselubung, maka setidaknya anggaplah mereka sebagai sebuah polemik, sebuah niat tulus untuk memulai perbincangan soal situasi pelik yang dialami oleh manusia Indonesia, terutama Buddhisnya.
Apa pasalnya sebuah polemik harus dimulai? Mari kita tanyakan pada Buddhis di Indonesia secara umum. Kita tidak bisa membantah bahwa Buddhisme, terlepas dari kebesarannya di masa lampau, kini hanyalah sebuah minoritas di Indonesia. Dan selayaknya sebuah minoritas, kita mungkin mengira bahwa Buddhis di Indonesia akan solid, padat berisi menyokong satu sama lain. Sayangnya, tidak demikian kasusnya. Tanpa memaklumi bahwa hanya mayoritas yang punya privilese untuk tarik urat satu sama lain, Buddhis di Indonesia malah gontok-gontokan tak keruan, tak sadar bahwa jumlah mereka semakin merosot dan di ambang kepunahan.
Meskipun tercantum istilah "buy/beli" pada aplikasi Google Books ini, teks Dharma sebagai salah satu perwujudan dari Objek Trisarana seyogianya tidak diperjualbelikan.
Oleh karena itu, bangkitkan dalam batin Anda, bahwa Anda MENGUNDANG "kehadiran" teks Dharma ini sehingga Anda bisa belajar dan mempraktikkannya sebagai salah satu metode berlindung pada Dharma. Bangkitkan pula dalam batin Anda, bahwa dana yang Anda keluarkan adalah sebagai sebuah bentuk persembahan untuk mengundang kehadiran Dharma ke dalam hidup Anda.
Dana ini akan digunakan oleh pihak Penerbit untuk pertama-tama, menutupi biaya-biaya operasional langsung yang dibutuhkan untuk menghasilkan teks Dharma ini, kemudian jika ada kelebihan, maka akan dialokasikan sebagai dana "Dharma Patron" yang mana akan digunakan untuk: 1) penerbitan dan penyebaran lebih banyak lagi teks Dharma, 2) penyelenggaraan kegiatan Dharma, dan 3) operasional serta mobilisasi relawan untuk mendukung aktivitas 1) dan 2) di atas.