登入選單
返回Google圖書搜尋
註釋

Manusia dan lingkungan merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan, karena manusia membutuhkan lingkungan agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan linkungan membutuhkan manusia untuk melakukan berbagai siklusnya. Hubungan manusia dan lingkungan yang seharusnya berjalan secara seimbang, mulai mengalami guncangan. Hal ini dikarenakan sifat konsumtif manusia yang akan mengeksploitasi sumberdaya tanpa berdasarkan pada konsep keberlanjutan, salah satu contohnya adalah melakukan pembukaan lahan pada daerah “biodiversity hotspot”. Apabila diteruskan akan mendorong pada kelangkaan sumberdaya secara global dan berdampak pada peningkatkan angka kemiskinan serta masyarakat kurang mampu tidak mendapatkan penghidupan yang layak.

Latar belakang ini yang mendorong munculnya sebuah metode yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dengan berdasarkan pada aset-aset yang ada di suatu kawasan dan meenrapkan konsep pembangunan berkelanjutan, dan metode tersebut adalah Sustainable Livelihood Approach (SLA). Metode ini sudah banyak digunakan oleh lembaga-lembaga di dunia sebagai langkah untuk mengentaskan kemiskinan di berbagai daerah di dunia.

Dalam buku ini akan dijelaskan secara detail mengenai hubungan manusia dan lingkungan, kelangkaan yang melebihi Malthus Ekuilibrium, Sejarah SLA, komponen SLA, hingga hubungan antara Sustainable Livelihood dengan pertanian berkelanjutan.