Dalam Itihasa Ramayana, Sri Rama mengajarkan sifat-sifat ideal seorang raja yang dikenal dengan ajaran Asta Brata. Pada masa Majapahit, Asta Brata ini banyak diadopsi dalam kitab-kitab dan ajaran kepemerintahan kala itu.
Dalam sistem kepemerintahan modern, ajaran Asta Brata rupanya masih cocok diterapkan. Malah, masyarakat dan sistem pemerintahan modern hendaknya banyak mengambil pelajaran dari petuah-petuah kebijaksanaan Weda ini. Delapan sifat ideal seorang pemimpin kiranya dapat menjadi tolok ukur seorang pemimpin yang ideal, sebagaimana digaung-gaungkan oleh leluhur Nusantara pada zaman lampau sebagai Satria Pinandita.
Dengan mengambil sifat-sifat mulia dari delapan dewata yang berkuasa di swargaloka ini, seorang pemimpin diharapkan mampu menjadi teladan sekaligus pelindung bagi rakyat atau bawahannya. Di saat dunia mengalami krisis kepemimpinan di hampir semua jenjang kepemimpinan, Weda melalui ajaran Asta Brata-nya menawarkan pendidikan kepemimpinan yang berkarakter dewata.