登入選單
返回Google圖書搜尋
註釋

AWAN berasal dari empat nama yang menjadi tokoh utama novel  ini; Ahmad, Warno, Alin, dan Norman yang erasal dari latar belakang berbeda. Ahmad adalah orang Yogyakarta yang semula tinggal di Jakarta.

Ketika SMP ia pindah sekolah di Wonokromo dan menjadi menjadi santri di pesantren kecil kakak sepupunya. Warno dibesarkan dalam lingkungan kumuh di pinggir Kali Code, Yogyakarta. Ibunya buruh kasar, bapaknya preman jalanan.

Dalam sebuah konflik, Warno menusuk bapaknyalalu melarikan diri ke tempat tinggal Romo Karto di Gereja Kidul Loji. Alin, gadis peranakan China yang berasal Kalimantan Barat. Lingkungan Sanggau yang harmoni dengan berbagai suku akhirnya berubah berantakan karena terjadi bentrokan antarsuku. Ia lalu mengungsi ke Yogyakarta. Alin lalu memutuskan melanjutkan sekolah di sini, hidup bersama pamannya.

Norman, laki-laki berdarah Batak ini ketika kecil bekerja di jermal di tengah laut untuk menangkap ikan. Ia banyak mengalami penyiksaan dari mandornya. Ia diselamatkan oleh Pendeta Silaban lalu hidup dan bersekolah di kawasan Brastagi, Sumatra Utara. Pada perjalanan waktu, Ahmad, Warno, Alin, dan Norman melanjutkan kuliah di UGM. Keempatnya dipertemukan dalam situasi demonstrasi yang menuntut penurunan Orde Baru. Ya, mereka anak manusia yang harmoni.

Seperti awan, mereka terbang melewati warna kulit, asal-usul, dan kebiasaan, menembus batas-batas kepercayaan, kesukuan, dan jenis kelamin. Seperti awan, mereka bersatu, berkumpul bersama.

Kadang berwarna putih, memberi keindahan di angkasa, kadang hitam pekat, lalu menumpahkan air hujan, menyemburkan kesuburan untuk negeri yang mereka kasihi , Indonesia.