Dalam sejarah kepangkatan tentara di Indonesia, hanya ada satu Panglima Besar. Dan, yang satu itu bernama Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Soedirman dijadikan postur ideal seorang "tentara rakyat". Ia kaya akan pengalaman hidup yang justru bukan berasal dari bangku pendidikan kemiliteran resmi kolonial seperti KNIL.
Menjadi Panglima Besar dan berpangkat jenderal diraihnya saat usianya belum 30 tahun. Sangat muda. Dan, dari segi fisik, justru Soedirman adalah sosok yang "lemah", "sakit". Justru, semua itu menjadi kekuatannya. Gabungan dari pengalaman seorang guru, kader organisasi keagamaan, dan pendiri koperasi, ia terpilih menjadi peletak dasar seperti apa watak tentara Indonesia awal.
Pada Soedirman, harmonisasi antara politik tentara dan politik negara dirumuskan. Pada Soedirman, hubungan tentara dan sipil dikuatkan. Pada Soedirman, segala asketisme tentara sebagai bayangkara rakyat dan negara disematkan.
Soedirman adalah Bapak Tentara Nasional RI.