登入選單
返回Google圖書搜尋
註釋Kehadiran sosok pemimpin diharapkan mampu melampaui batas waktu dan merasuki dimensi nilai budaya dan kejuangan masyarakatnya. Semangat dan tanggung jawab seorang pemimpin bukan hanya dalam menjawab kebutuhan saat ini, melainkan membimbing masyarakat ke arah masa depan yang lebih baik. Di tengah kancah pembangunan bumi Songu Lara Mombangu Kabupaten Parigi Moutong, masyarakat berharap agar pemimpin yang akan datang memiliki visi yang melebihi sebatas pandangan mata, memahami budaya lokal, dan mampu membawa daerah ini ke puncak kemajuan tanpa kehilangan identitas akar budaya yang kokoh dan sejarah perjuangannya. Sejarah perjuangan pembentukan Kabupaten Parigi Moutong menjadi penting pada bagian ini. Dimulai sejak Tahun 1963 oleh sejumlah tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lainnya. Perjuangan pembentukan Kabupaten Parigi Moutong diawali dengan lahirnya berbagai organisasi sosial sebagai wadah perjuangan di antaranya GEMPPAR (Gerakan Masyarakat Peduli Pemekaran Parigi Moutong) di Kecamatan Parigi, AMMUK (Aliansi Masyarakat Moutong Untuk Kabupaten) di Kecamatan Moutong, FPP-KPM (Forum Peduli Pembentukan Kabupaten Parigi Moutong), FKKPT (Forum Komunikasi Keluarga Pantai Timur), HPPM (Himpunan Pemuda Pelajar Moutong), IPMAP (Ikatan Pelajar Mahasiswa Parigi), IMPT (Ikatan Masyarakat Pantai Timur), Ikatan Sarjana Parigi Moutong, dan Presidium Forum Silaturrahmi Warga Parigi Moutong Pantai Timur Kabupaten Donggala. Momentum penting perjuangan pembentukan Kabupaten Parigi Moutong terjadi pada hari Kamis, tanggal 23 Desember 1965 dengan terbentuknya Yayasan Pembangunan Wilayah Pantai Timur dengan Akte Notaris Nomor 33 Tahun 1965. Yayasan ini merupakan lembaga pengumpul sekaligus yang mendanai perjuangan pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Pendiri Yayasan ini hampir mencakup keterwakilan semua wilayah di Pantai Timur, antara lain, Arsid Passau (Parigi), Abd. Madjid Tombolotutu (Tinombo). Abdullah Borman (Tinombo), Abdurachman Bachsyuan (Parigi), H. Moh. Dien Tombolotutu.