Hadis memiliki peranan sentral dan sangat penting, terutama sebagai hujjah dalam menetapkan hukum dan penjelas konten Al Quran.
Hadis memiliki tiga unsur utama: sanad, matan dan perawi. Ketiga unsur ini menjadi hal penting dan menentukan derajat sebuah Hadis; apakah diterima (maqbul) atau ditolak (mardud); apakah muttashil (bersambung) atau munqathi’ (putus).
Sebutan shahih (valid), atau dlaif (invalid, lemah) untuk sebuah hadis merupakan hasil keputusan akhir dari kajian sebuah Hadis. Ilmu yang secara khusus mendalami Hadis, termasuk sisi a’dalah, tsiqoh, dan dlabith setiap perawi lazim disebut Takhrijul Hadits. Takhrij al Hadits merupakan cara untuk menempatkan letak Hadis dalam sumbernya yang orisinil, berikut sanadnya, dan menjelaskan martabatnya.
Dalam konteks keindonesiaan, buku ini merupakan panduan praktis yang universal dan komprehensif dalam kajian takhrîj Hadis. Di dalamnya memuat banyak hal terkait dengan ilmu Hadis, termasuk pengertian Takhrij al Hadits; objek kajian; metode penerapan takhrij, berikut contoh praktisnya.
Buku ini layak “ditetapkan” sebagai ”ensiklopedi mini” untuk menyelami lautan khazanah studi Hadis yang sangat luas dan dalam; dan karena itu, ia menjadi nutrisi wajib para pelajar studi ilmu keislaman.