Tokoh utama novel ini, Nadia Luthfi, adalah seorang wanita muda manja, yang orangtuanya bercerai. Perceraian mereka telah menyebabkan hubungan yang kuat antara Nadia dan ayahnya. Ayahnya mencoba untuk melanjutkan hidupnya dan bertemu dengan seorang wanita baru, Safia, yang dengan cepat jatuh cinta padanya. Nadia, yang merasakan kehilangan cinta ayahnya, dengan sengaja mencoba merusak hubungannya dengan Safia. Nadia ingin mengendalikan kehidupan orang lain dan mengubahnya hanya untuk mempertahankan hidupnya seperti yang diinginkannya. Dia memutuskan untuk mengatur ayahnya dengan salah satu teman-temannya, seorang wanita yang menggoda. Ayahnya jatuh cinta pada wanita itu, yang sebenarnya berselingkuh. Sementara itu, Nadia terjebak dengan Mustafa, pria yang kemudian mengenalkannya pada isteri ayahnya. Tak dinyana, ternyata Mustafa tertarik pada isteri ayahnya tersebut.
Novel La Anam (Bahasa Arab yang berarti Sleepless Tak Bisa Tidur) novel bestseller di Mesir yang kemudian diangkat ke layar lebar. Film tersebut disutradarai oleh sutradara Mesir Salah Abu Seif, menjadi film Mesir terbaik ke-29 menurut komite perfilman Majelis Tinggi Budaya di Kairo, yang dibintangi oleh Faten Hamama dan Yehia Chahine, bersama dengan lima aktor Mesir terkenal lainnya. Film tersebut dirilis dalam bentuk DVD sebagai bagian dari koleksi film Egyptian Cinema Classics. La Anam versi film menyusul kesuksesan novelnya: menjadi salah satu dari sepuluh film berwarna Mesir pertama.