登入
選單
返回
Google圖書搜尋
Mengakurasi Masa Lalu, Mengintip Masa Depan
Desi Dwi Prianti
I Wayan Suyadnya
Salma Salima Hariza Nihru
其他書名
Representasi, Memori Kolektif, dan Praktik Museum Masa Kini di Indonesia
出版
Universitas Brawijaya Press
, 2023-12-31
主題
Business & Economics / Museum Administration & Museology
Art / Museum Studies
Education / Philosophy, Theory & Social Aspects
Social Science / Anthropology / Cultural & Social
ISBN
6232968085
9786232968080
URL
http://books.google.com.hk/books?id=IVLyEAAAQBAJ&hl=&source=gbs_api
EBook
SAMPLE
註釋
Buku ini secara eksplisit menguraikan peran vital museum dalam masyarakat. Melalui pendekatan komunikasi visual yang inovatif seperti diorama, kita diundang untuk menyelami lebih dalam narasi-narasi yang membentuk identitas bangsa. Pendekatan ini mengubah cara kita melihat artefak menjadi lebih dari sekadar objek; mereka menjadi narator dalam cerita besar bangsa ini. Dengan mengangkat sosok Munir, buku ini menekankan bagaimana museum memainkan peran kunci dalam mendokumentasikan perjuangan kemanusiaan. Museum menjadi medium yang kuat untuk mempertahankan ingatan kolektif akan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah kita, khususnya dalam konteks pelanggaran hak asasi manusia. Buku ini juga mengakui pentingnya adaptasi dan evolusi dalam praktik museum, dengan menyoroti penggunaan media digital, pendidikan, dan konservasi. Ini merupakan pengakuan bahwa museum harus terus berinovasi agar tetap relevan dalam masyarakat yang terus berubah. Mungkin yang paling penting, buku ini menawarkan kritik yang konstruktif dan pandangan mendalam tentang bagaimana museum dapat dan harus berfungsi dalam konteks Indonesia yang unik. Dengan keragaman sejarah dan kompleksitas sosial yang kita miliki, tantangan untuk mempertahankan relevansi dan integritas museum adalah sangat nyata. Melalui pembacaan buku ini, saya berharap kita semua akan terinspirasi untuk melihat museum bukan hanya sebagai tempat penyimpanan memori, tapi sebagai institusi dinamis yang memainkan peran penting dalam pembentukan identitas nasional dan pemahaman kolektif kita. Mari kita akurasi masa lalu dengan hati yang bijak dan mengintip masa depan dengan mata yang terbuka.