Dengan kulit putih bersih, rambut hitam kekuningan, hidung mancung, dan mata hitam kecoklatan, sebagai bagian dari ciri orang Spanyol, nampak sangat ideal di mata orang Indonesia. Alamnya yang sangat indah, dengan empat musim sebagaimana negara-negara di kawasan benua Eropa pada umumnya, bukit-bukitnya bersalju pada musim dingin dan pada saat bersamaan matahari tetap bersinar terang.
Bagi Umat Islam, ada daya tarik tambahan yaitu aspek sejarahnya, mengingat Islam pernah tumbuh dan bersemi di wilayah ini selama delapan abad. Lebih dari itu, Islam yang berkembang adalah Islam yang berkemajuan, yang membangun peradaban sangat tinggi, yang bisa dilihat dari berkembangnya sains dan teknologi, sastra dan seni dalam berbagai bentuknya, serta budaya yang ramah dan toleran, sebagai bentuk implementasi pesan dalam Al Qur’an yang muncul dalam ungkapan “Rahmatan lil Alamin”.
Jejak-jejak yang membanggakan ini masih bisa dilihat nyata dalam bentuk bangunan-bangunan baik yang berupa benteng, istana, dan masjid, dengan arsitektur dan ornamen yang menghiasi dinding-dindingnya, sebagai bagian dari karya seni yang sangat indah dan menawan, membuat turis dari berbagai negara datang berduyun- duyun untuk melihatnya dari dekat.
Bagi orang Indonesia yang masyarakatnya sangat religius, di samping semua daya tarik yang diungkapkan di atas, tentu sikap toleran masyarakat Spanyol dalam mengamalkan agama, dalam situasi masyarakat dunia yang dilanda gelombang dan badai hoaks, yang membuat warganya semakin tidak ramah, maka mendekatkan dua warga masyarakat ini dirasa semakin penting.
Inilah pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam novel ini, semoga kedekatan diantara dua bangsa yang secara geografis sangat jauh, berbeda benua, berbeda budaya, berbeda bahasa, dan berbeda agama ini mampu menciptakan dunia yang lebih ramah dan lebih damai.