登入選單
返回Google圖書搜尋
Upaya Peningkatan Asam Lemak Tidak Jenuh Susu Sapi Perah Dengan Suplementasi Lemak Terproteksi
註釋Buku ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan mendapatkan metode efektif dalam memproteksi lemak, mengkaji pengaruh penggunaan lemak terproteksi terhadap parameter fermentasi rumen, profil asam lemak digesta duodenum, profil asam lemak plasma darah serta pengaruh penggunaan lemak terproteksi terhadap konsumsi, kecernaan nutrien, produksi susu, komposisi susu dan profil asam lemak susu. Penelitian dilaksanakan dalam 3 tahap, pertama dilakukan evaluasi metode proteksi yaitu metode penyabunan dan metode kapsulasi formaldehid selanjutnya hasil proteksi diuji secara in vitro dengan menggunakan minyak sawit sebagai sumber lemak dan susu skim afkir sebagai bahan untuk kapsulasi, kedua uji in vivo untuk lemak terproteksi hasil metode proteksi yang efektif menggunakan satu sapi perah berfistula rumen dan bercanula duodenum, ketiga uji in vivo lemak terproteksi pada 8 sapi perah laktasi menggunakan rancangan percobaan simple cross over. Pada tahap satu diamati kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, asam lemak bebas, angka yod dan untuk metode kapsulasi formaldehid ditambah uji kecernaan protein dan tingkat degradasi protein. Pada tahap dua dilakukan pengamatan pada pH rumen, ammonia rumen, VFA rumen, profil asam lemak digesta duodenum dan profil asam lemak plasma darah. Pada tahap tiga dilakukan pengamatan pada kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, profil asam lemak plasma darah, produksi susu, komposisi susu dan profil asam lemak susu. Hasil dari penelitian ini adalah metode kapsulasi protein dan formaldehid secara nyata memberikan hasil yang lebih baik dibanding metode penyabunan pada kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan kadar asam lemak bebas secara in vitro (P<0,01). Penambahan lemak terproteksi pada ransum ternak tidak mempengaruhi pH, kadar ammonia, VFA rumen, profil asam lemak digesta duodenum, profil asam lemak plasma darah, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Penambahan lemak terproteksi dalam ransum tidak mempengaruhi komposisi susu sapi (kadar lemak, kadar protein, kadar laktosa, kadar bahan kering dan BJ), tetapi meningkatkan produksi susu dan produksi lemak susu (P<0,05). Profil asam lemak susu dipengaruhi oleh penambahan lemak terproteksi pada asam lemak kaprat, asam lemak laurat dan asam lemak oleat (P<0,05).