Fenomena perkembangan seni lukis Mooi Indie sampai Persagi, selain memberi gambaran tentang berbagai persoalan keberadaan seni lukis itu, juga memperlihatkan pertarungan faham pemikiran kesenian atau kebudayaan secara luas. Pada masa itu terjadi tawar menawar antara Romantisisme dan Realisme, antara Eksotisme dan Kontekstualisme kerakyatan, dan juga antara faham orientasi Barat dan Timur. Berbagai konteks pemikiran itu menjadi lebih penting daripada aliran dan gaya seni lukis seperti Naturalisme, lmpresionisme, Realisme, Ekspresionisme, atau yang lain. Apalagi aliran dan gaya seni lukis tersebut memang diadopsi pelukis-pelukis Indonesia dari Barat.
Perkembangan seni lukis modern Indonesia selanjutnya lebih tepat untuk dikonstruksikan sebagai pergulatan faham-faham pemikiran, sesuai dengan perubahan sosiokultural yang bergulir. Dengan kata lain, sejarah seni lukis modem Indonesia harus disusun atas perubahan paradigma estetik yang tumbuh dari konteks-konteks perubahan zamannya sendiri.