登入選單
返回Google圖書搜尋
Kolumnikata [penerbit shofia]
註釋

Prof. Nurul Ilmi Idrus, M.Sc., Ph.D. adalah nama yang tidak asing di kalangan akademisi dan pembaca Fajar, salah satu media cetak yang popular di Indonesia, khususnya di Kawasan Timur Indonesia. Antropolog yang menjadi kolumnis tetap di harian Fajar sejak tahun 2007 ini telah membawa warna baru dan keunikan tersendiri dibandingkan tulisan lain yang rutin terbit di harian Fajar. Menjadi penulis kolom tak pernah terfikirkan olehnya. Ia hanya sekali-sekali menulis di OPINI Fajar dengan tema-tema yang provokatif, seperti “Break the Silence”, yang membahas tentang kekerasan terhadap perempuan yang seperti fenomena gunung es; atau “Double Standard Perselingkuhan” yang mendemonstrasikan bagaimana masyarakat sangat tidak adil memberikan penilaian terhadap perempuan yang berselingkuh dibandingkan jika lakilaki yang berselingkuh; atau “The Power of Femininity” yang menekankan bahwa perempuan yang memiliki kekuasaan seringkali menjadikan indikator maskulinitas sebagai patokan dari kekuasaan itu sendiri, sehingga memunculkan istilah “perempuan perkasa”. Padahal seorang perempuan tidak harus menjadi maskulin untuk menunjukkan kekuasaannya, justru kekuatan perempuan adalah ketika ia dapat menunjukkan kekuasaannya dengan kekuatan femininitasnya