登入選單
返回Google圖書搜尋
Penguatan Aswaja Annahdliyah Melalui Literasi Kampus
註釋

Kendala dalam penyusunan buku ini adalah suatu pembelajaran yang berarti kepada seluruh penulis. Karena guru terbesar adalah sebuah pengalaman, dengan kata mutiara tersebut menambah semangat penulis untuk tetap berkarya. Karya dalam bentuk tulisan maupun sebatas bahan diskusi, namun pada hakikatnya adalah untuk tetap belajar, belajar, dan belajar.

Literasi menjadi hal pokok dalam kehidupan seluruh umat manusia yang telah diberikan nyawa oleh Tuhannya, bukan sekadar membaca dan menulis, akan tetapi juga harus membaca situasi dan kondisi sekarang dan yang akan datang. Ketika generasi muda sudah mulai bosan dengan literasi, menjadi hal yang perlu diperhatikan. Sebab, literasi merupakan sebuah alat dalam mempertahankan ilmu pengetahuan.

Saat ilmu pengetahuan mulai hilang bekal hidup mengahadapi masa depan menjadi carut marut. Sehingga mempertahankan budaya literasi menjadi penting, bukan hanya kepada generasi muda namun semua umat manusia.

Terbitnya buku ini menjadi salah satu terobosan dalam mempertahankan budaya literasi tersebut. Sebagai kaum akademis adalah pokok dalam berliterasi. Masih sangat minim para mahasiswa yang melek akan literasi. Minimnya mahasiswa berliterasi penyebabnya adalah inginnya mendapatkan sesuatu dengan cara yang instan. Masih banyak yang membuat tugas kuliah dengan cara copy paste karena semua kemudahan sudah berada digenggaman semua orang yaitu gawai.

Selain mempertahankan budaya literasi, besar harapan terbitnya buku menjadi penyemangat kepada pembaca untuk terus berkarya. Sebagus dan sebaik apapun pemikiran manusia ketika tidak ada sebuah karya pasti hilang ditelan zaman seiring berjalannya waktu. Mengutip sedikit pernyataan yang sering disampaikan oleh Dosen STAINU Temanggung dalam berbagai acara diskusi bahwa “Seseorang akan selalu diingat melalui sebuah bentuk karya nyata (tulisan)”. Kalimat tersebut menjadi pendorong dan penyemangat mahasiswa STAINU Temanggung dalam terus berkarya.

Ucapan terimakasih kepada seluruh unsur yang terlibat dalam terbitnya buku ini. Keterbatasan adalah hakikat semua manusia, karena kesempurnaan adalah milik Allah Swt. Akan tetapi bermula dari keterbatasan tersebut menjadikan motor penggerak untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik di antara yang terbaik.