登入選單
返回Google圖書搜尋
Laksamana Kent Menjaga Laut Indonesia
註釋Pembawaannya tampak tenang, tutur katanya runtut, sikapnya santun bersahaja. Ketika berdiskusi dengannya, kesan lugas dan terus terang segera terasa. Berbagai pemikiran kritis dan bernas pun satu per satu mengalir. Bukan sekadar pemikiran, di dalamnya terdapat pula concern, passion, kearifan, mimpi dan harapan, juga visi yang menunjukkan integritas dirinya. Jika menyimak langkah yang telah dilakukannya semasa menjadi orang nomor satu di Angkatan Laut, benang merah pemikiran dan tindakannya bisa disarikan dalam dua kata: berani dan kontroversial. Itulah Laksamana (Purn.) Bernard Kent Sondakh, Kepala Staf Angkatan Laut ke-18. *** Bernard Kent Sondakh adalah perwira TNI AL yang tangguh, profesional, dan penuh dedikasi pada prinsip wawasan Bhinneka Tunggal Ika, lintas agama, suku, dan kedaerahan. Seorang pelaut yang paham makna “Putra 5 Benua 7 Samudra”. — Juwono Sudarsono, Mantan Menteri Pertahanan RI Buku ini menceritakan pengabdian Pak Kent yang kaya inspirasi buat anak muda. Pak Kent mengajak kita semua untuk tetap menjadi orang Indonesia bukan tersekat dalam bilik-bilik sub-Indonesia. Pak Kent menjadi sosok pemimpin yang dapat menarik manfaat dari arus globalisasi untuk kepentingan bangsa. Kita semua dapat banyak belajar dari sosok perwira TNI profesional seperti beliau. — Anies Baswedan, Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah “Terus terang saya baru sadar dengan apa yang dikatakan Pak Kent. Serius! Saya baru sadar bahwa pasal 10 UUD 1945 ternyata tidak diimplementasikan di dalam Undang-undang. Misalnya tentang organisasi TNI yang berada di bawah Presiden. Memang, di era Reformasi, demokrasi benar-benar ingin diterapkan. Karena itu tentara harus berada di bawah departemen atau kementerian yang sipil. Tetapi, pasal 10 UUD 1945 harusnya diterapkan dan menjadi roh bagi UU TNI dan Polri...” — Ikrar Nusa Bhakti, Profesor Riset Pusat Penelitian Politik (P2) L I P I