This book is about nationalism that has been portrayed in the seven novels written by A. Hasjmy, an Acehnese writer. The novels are Melalui Jalan Raya Dunia (1938), Bermandi Cahaya Bulan (1939), Suara Azan dan Lonceng Gereja (1940), Nona Pressroom (1951), Elly Gadis Nica (1951), Meurah Djohan: Sultan Aceh Pertama (1976), and Tanah Merah: Digul Bumi Pahlawan Kemerdekaan Indonesia (1976). This book is focusing by examining the elements of nationalism, such as doctrines and missions put forward in the novels and the techniques of writing used by the writer.
.....kami mengutarakan rasa bangga atas terbitnya buku Nasionalisme dan Sastra ini. Buku yang secara khusus menganalisis novel-novel A. Hasjmy ini, pendiri Yayasan Pendidikan Ali Hasjmy, mengisyaratkan bahwa Aceh kembali melahirkan seorang ilmuan humaniora yang handal dalam bidangnya. (Ir. H. Dharma Ali Hasjmy, Sekretaris Umum Yayasan Pendidikan Ali Hasjmy)
A. Hasjmy, seperti yang dilukiskan Sdr. Wildan dalam buku ini, cukup piawai menelisik bagaimana beliau telah berpikir lebih jauh tentang nasionalisme untuk Indonesia melalui karya-karya novelnya. Novel-novel beliau bukan hanya sekadar karya sastra, melainkan juga penuh dengan pesan moral, masa depan bangsa yang majemuk, dan toleransi keagamaan yang luwes tanpa mengorbankan aqidah dasarnya. Novel Suara Azan dan Lonceng Gereja adalah salah satu contoh …. (Dr. Hasballah M. Saad, M.S.)