登入選單
返回Google圖書搜尋
Seribu hari dan engkau tetap bertahta di hati : kumpulan esai-esai dalam puisi : esai nomor 351-400
註釋

Juga ikut melintas kala catatan dipintal laksana sutera,

Halus karena tanda cinta, ini wanita Maria Magdalena,

Yang konon berasal dari kota Magdala di tanah Yudea,

Yang entah mengapa dia pilih sebagai nama baptisnya.

Dulu, ya hanya ya ya saja, tak terpikir bahwa ini wanita,

Ternyata wanita yang amat istimewa, hanya nomor dua

Setelah Bunda Tuhan yang Perawan Mulia Tanpa Noda.

Adalah Maria Magdalena yang temani Tuhan menderita,

Wafat dan diturunkan dari salibNya setelah lewati senja,

Dimandikan, dikafani, dimakamkan, dan wanita ini juga

Yang pertama kali menyaksikan Ia Sang Penebus Dosa

Telah bangkit dari antara orang mati pas seperti janjinya.

Wanita ini juga, yang cepat berlari kabarkan inti sukacita

Betapa semua persis apa yang dikata di masa hidupNya.

 

Guna kenang wanita tercinta yang duluan pergi ke Bapa

Mungkin tak ada salahnya jika kututup saja untaian kata

Yang khusus kupersembahkan bagi ia yang ada di sana

Dengan bait kata guna mengenang Maria dari Magdala.

Dan inilah baitnya, bait yang disengaja direnda agar dia

Tersenyum manis ria laksana yang biasa dilontar mesra

Tatkala aku menggodanya, ya itulah kenangan bahagia.

 

Dr. Tri Budhi Sastrio – tribudhis@yahoo.com –

Sidoarjo, 17 Mei 2016 – Essi 369