…
Juga ikut melintas kala catatan dipintal laksana sutera,
Halus karena tanda cinta, ini wanita Maria Magdalena,
Yang konon berasal dari kota Magdala di tanah Yudea,
Yang entah mengapa dia pilih sebagai nama baptisnya.
Dulu, ya hanya ya ya saja, tak terpikir bahwa ini wanita,
Ternyata wanita yang amat istimewa, hanya nomor dua
Setelah Bunda Tuhan yang Perawan Mulia Tanpa Noda.
Adalah Maria Magdalena yang temani Tuhan menderita,
Wafat dan diturunkan dari salibNya setelah lewati senja,
Dimandikan, dikafani, dimakamkan, dan wanita ini juga
Yang pertama kali menyaksikan Ia Sang Penebus Dosa
Telah bangkit dari antara orang mati pas seperti janjinya.
Wanita ini juga, yang cepat berlari kabarkan inti sukacita
Betapa semua persis apa yang dikata di masa hidupNya.
Guna kenang wanita tercinta yang duluan pergi ke Bapa
Mungkin tak ada salahnya jika kututup saja untaian kata
Yang khusus kupersembahkan bagi ia yang ada di sana
Dengan bait kata guna mengenang Maria dari Magdala.
Dan inilah baitnya, bait yang disengaja direnda agar dia
Tersenyum manis ria laksana yang biasa dilontar mesra
Tatkala aku menggodanya, ya itulah kenangan bahagia.
…
Dr. Tri Budhi Sastrio – tribudhis@yahoo.com –
Sidoarjo, 17 Mei 2016 – Essi 369