Pendidikan seks di dalam Islam merupakan bagian integral dari pendidikan akidah, akhlak, dan ibadah. Terlepasnya pendidikan seks dengan ketiga unsur itu akan menyebabkan ketidakjelasan arah dari pendidikan seks itu sendiri, bahkan mungkin akan menimbulkan kesesatan dan penyimpangan dari tujuan asal manusia melakukan kegiatan seksual dalam rangka pengabdian kepada Allah. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan seks tidak boleh menyimpang dari tuntutan syariat Islam. Pendidikan seks diperlukan agar remaja mengetahui fungsi organ seks, tanggung jawab yang ada padanya, halal haram berkaitan dengan organ seks dan panduan menghindari penyimpangan dalam prilaku seksual mereka sejak dini.
Prospek yang jelas mengenai pendidikan seks adalah menyiapkan dan membentuk manusia dewasa yang dapat menjalankan kehidupan yang bahagia, dapat mempergunakan fungsi seksualnya dengan baik dan dapat bertanggung jawab terhadap seksnya baik dari segi individu, sosial dan agama. Pendidikan seks mendapat kendala terbangunnya image bahwa seks identik dengan mesum dan norak merupakan kendala awal terhadap keberlangsungan pendidikan seks. Hal ini didukung dengan pola piker yang sangat tradisional, fanatisme sempit dan keterbelakangan. Image ini terbangunkan karena pemahaman bahwa aurat-fisik saja harus ditutup rapat, apalagi aurat-non fisik (seks) yang sangat rahasia sifatnya, sehingga tidak perlu dijadikan bahan perbincangan. Semua itu akan dikikis dengan memahami perlunya kesehatan reproduksi sebagaimana paparan pada bab sebelumnya.