Setiap negara berusaha menghubungkan kulinernya dengan identitas nasional masing-masing, tak terkecuali Indonesia. Namun, berbeda dengan negara lainnya, Indonesia memiliki nilai lebih atau 'bonus' karena keberagaman suku yang menyebar ke seluruh penjuru negeri, secara otomatis melahirkan budaya yang beragam pula, termasuk kuliner sebagai salah satu elemennya.
Dengan kekayaan kulinernya tersebut, Indonesia sangat mampu dalam hal gastrodiplomasi, yakni menjadikan kuliner sebagai sarana untuk mengenalkan budaya suatu negara ke dunia internasional. Bahkan, perjalanan gastrodiplomasi Indonesia sejatinya telah bermula sejak era kepemimpinan Presiden Soekarno, dan terus mengalami peningkatan yang signifikan hingga sekarang.
Meskipun demikian, kajian-kajian yang dapat memperkuat narasi gastrodiplomasi Indonesia dinilai masih sangat sedikit dan cukup sulit ditemukan, terlebih dalam bentuk buku. Untuk itu, buku Gastrodiplomasi Indonesia dihadirkan oleh para penulisnya untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Buku Gastrodiplomasi Indonesia diulas secara komprehensif, tidak sekadar merekam perkembangan gastrodiplomasi di Indonesia dari masa ke masa, tetapi juga mengulas gastrodiplomasi dalam kaitannya dengan global value, isu-isu mutakhir gastrodiplomasi, serta identitas dan alternatif konstruksi gastrodiplomasi Indonesia.