登入選單
返回Google圖書搜尋
註釋

Menulis seharusnya menjadi kesadaran dan kebutuhan bagi setiap

mereka yang mengklaim dirinya sebagai ilmuan, intelektual, maupun

profesional. Namun realita penulisan di kalangan akademisi sebatas

keterpaksaan. Mereka menulis dipaksa oleh aturan kenaikan jabatan/

pangkat, bonus, angka kredit, proyek, dan lainnya.

Menulis sebenarnya tergantung kemauan dan bukan sekedar

keinginan. Ribuan orang ingin menulis, tetapi realita cuma beberapa

orang yang mau menulis. Puluhan sertifikat penulisan diperoleh dari

pelatihan penulisan. Namun kalau tidak mau atau tidak langsung

praktik menulis, maka sertifikat itu cuma sebagai lipstick belaka.

Tulisan pustakawan Universitas Muhammadiyah Malang ini

merupakan bukti keberanian untuk maju. Berani menulis itu sudah

menang dari sekian ratus orang yang takut penulis. Kalau sekarang tidak

menulis dan setahun lagi tidak menulis berarti kemandegan dan bukan

kemajuan. Dimana letak jiwa Muhammadiyah untuk berkemajuan

minimal dalam konteks penulisan ini.