登入選單
返回Google圖書搜尋
Manunggaling Kawula Lan Gusti
註釋

Apakah Tuhan bergerak, berusia, bertujuan, berdiri, duduk, menangis, tertawa, tersenyum, marah. Apakah Tuhan bertangan, berkaki, dan bermata. Apakah Tuhan berada di Arsy, di langit, di bumi, dan di hati orang yang beriman. Jawaban dari semua pertanyaan ini adalah bisa ya dan tidak, bergantung bagaimana kita memahaminya. Tuhan sebagaimana adanya Dia tidak patut bagi kita menyandangkan pada-Nya atribut apapun tentang-Nya. Ini adalah rahasia-Nya yang tersembunyi dari selain-Nya. Sementara, Tuhan semesta yakni Tuhan yang dapat dipahami jiwa semesta, kita dapat menyandangkan ragam atribut keagungan dan kesucian kepada-Nya. Kita bisa mengadukan ragam suka duka kita dalam menapaki kehidupan dan mempercayai bahwa Dia Maha Mende- ngarkan keluh kesah kita. Kita menyandangkan kepada realitas-Nya kedekatan dan keakraban dengan keseharian kita.


Tulisan ini mencoba memberikan wacana pemikiran tentang bagaimana mengenal Tuhan dalam perspektif  eksistennya kedekatan antara Tuhan dan hamba. Bahwa, hubungan Tuhan dan hamba tidaklah harus senantiasa dipandang secara diametral, namun juga dapat dilihat eksistennya kemanunggalan antara Tuhan dan hamba. Memahami Tuhan sebagai Realitas yang dekat  dengan hamba-Nya adalah sama pentingnya dengan pemahaman bahwa Tuhan adalah Realitas tak terjangkau.
Buku ini akan mengupas habis tentang sejauh mana dan bagaimana MANUNGGALING KAWULO-GUSTI. Pada awal-awal tulisan, anda dibuat terkejut tentang uraian penulis. Namun jika dicermati dengan bijak dan dibaca hingga tuntas, akhirnya kita akan paham apa yang dimaksudkan dalam buku ini. Argumen yang dipakai dilandasi al-Qur’an, Hadis, dan pendapat ulama salaf terkenal.


Semoga kehadiran buku ini dapat membuka wacana ketuhanan sehingga dapat menambah keimanan yang lebih teguh.