Manusia dicipta atas nama cinta, Islam
datang membawa pesan cinta, segala
keberaturan dan indahnya semesta adalah
bukti nyata dari wujud cintaNya. Tapi
manusia juga diberi bekal akal, logika untuk
menalar, juga agama untuk menakar.
Ketiganya berkelindan dan tak bisa
dipisahkan.
Sayangnya, seringkali kita mengkerdilkan
cinta hanya sebatas romansa remaja; muda
mudi yang dimabuk asmara. Cinta direduksi
maknanya habis-habisan sebatas syahwat,
legalisasi nafsu atas nama cinta.
Buku kecil ini adalah buku kedua dari seri
#BukanUntukYangPacaran. Bila buku
pertama lebih banyak membahas tentang
cinta secara umum dan bagaimana agama
melihatnya, buku yang ada di tangan
pembaca ini adalah lanjutannya.