登入選單
返回Google圖書搜尋
Guru Profesional Kontra Merdeka Belajar Kampus Merdeka
註釋

Buku ini merupakan tanggapan atau tinjauan program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka yang dicanangkan pemerintah khususnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Mahasiswa yang belajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dalam berbagai program studi dipersiapkan untuk menjadi guru profesional. Beberapa mata kuliah yang mendukung mahasiswa menjadi guru profesional antara lain, Landasan Pendidikan/Dasar-Dasar Pendidikan, Perkembangan Peserta Didik, Belajar dan Pembelajaran, Kurikulum, Profesi Kependidikan, Perencanaan Pembelajaran, Media Pembelajaran, Pengenalan Lapangan Persekolahan, Strategi Pembelajaran, Manajemen Pendidikan, Pembelajaran Mikro (Micro Teaching), Evaluasi Pembelajaran, Sosiologi Pendidikan, dan sebagainya.

         Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka tidak mendukung mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjadi guru profesional. Adapun program yang dimaksud antara lain: pertukaran mahasiswa yang bertujuan memperluas cakupan ilmu, namun hal ini menjadi sesuatu yang janggal karena mata kuliah lain dikonversikan dengan mata kuliah yang tidak ada hubungannya dengan program studinya. Dengan demikian tidak mendukung konsentrasi mahasiswa pada bidang ilmu yang digelutinya, apalagi selama satu atau dua semester sejumlah 20 hingga 40 SKS tidak mempelajari mata kuliah yang mengarah pada profesi guru.

         Kemudian pada program magang juga, mahasiswa program studi sejarah misalnya diterima magang di perusahaan roti. Hal ini sangat tidak mendukung mahasiswa menjadi guru profesional bidang ilmu sejarah karena sebagian mata kuliah sejarah dan profesi guru telah dikonversi dengan proses pembuatan roti.

         Selanjutnya pada program Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT), kehadiran mahasiswa diharapkan terlibat atau mendampingi perencanaan program membangun desa. Penting untuk diketahui bahwa yang memikirkan pembangunan desa adalah hasil musyawarah dari Kepala Desa dan seluruh Aparat Desa, tokoh adat, dan tokoh masyarakat. Mahasiswa tidak diikutsertakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa, bahkan kehadiran mahasiswa dianggap sebagai formalitas dari kampus. Mahasiswa tidak akan mampu melibatkan diri lebih jauh dalam hal anggaran pembangunan desa, monitoring dan evaluasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Dengan demikian program membangun desa/kuliah kerja nyata tematik tidak mendukung mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjadi guru profesional.

         Selain program tersebut masih sebagian lagi program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka yang dapat dipahami dalam buku ini. Sangat terang benderang bahwa program merdeka belajar kampus merdeka ini tidak mendukung mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjadi guru profesional