Indonesia merupakan penghasil buah durian terbesar di dunia.
Konsumsi durian masih didominasi oleh pasar dalam negeri. Peluang
agribisnis durian yang begitu besar, idealnya harus diikuti oleh upaya
untuk meningkatkan produksi dan penanaman varietas unggul
dengan menerapkan teknologi budidaya secara benar atau yang bisa
disebut dengan Good Agriculture Practices.
Pengembangan agribisnis durian di Provinsi Bali memerlukan
ketersediaan bibit dari varietas unggul. Maka dari itu, diperlukan
ketelitian dalam pemilihan bibit karena kesalahan dalam pemilihan
bibit durian akan terlihat setelah tanaman menghasilkan buah yang
akan menyebabkan kerugian besar.
Bibit yang ideal yaitu bibit yang bersumber dari pohon induk yang
secara genetik produktif, unggul, dan dihasilkan melalui penangkaran
yang benar. Dalam upaya perbanyakan tanaman, umumnya dilakukan
secara vegetatif seperti grafting (sambung pucuk). Upaya ini dilakukan
untuk menjaga kemurnian mutu genetik durian.
Segala bentuk masukan baik kritik maupun saran sangat penulis
harapkan demi perbaikan buku selanjutnya. Penulis menyadari
bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan buku
ini. Penulis kutip dari pepatah “tak ada gading yang tak retak”,
begitupun dengan penulis yang tidak luput dari kesalahan. Apabila
kelak pembaca menemukan kesalahan pengutipan, mendeskripsikan,
tata bahasa, maupun mem-parafrase, penulis memohon maaf atas
kesalahan tersebut. Maka dari itu, Penulis mengharapkan banyak masukan guna penyempurnaan pada cetakan berikutnya. Sebagai
epilog, penulis berharap buku ini dapat bermanfaat dan membantu
para pembaca dalam pelaksanaan agribisnis bibit durian.