登入選單
返回Google圖書搜尋
Ubah Lelah Jadi Lillah
註釋

Pernahkah kita merasakan segala yang kita kerjakan rasanya sia-sia saja? Badan lelah, pikiran penat, ditambah lagi hati gelisah. Kita sudah belajar, sudah bekerja keras tapi masih saja tidak mendapatkan hasil maksimal? Sepertinya kita sudah mengerahkan seluruh energi dan juga mengorbankan waktu demi pekerjaan, nyatanya hidup kita masih begini-begini saja—sama sekali tak ada perubahan yang lebih baik. Dan entah kenapa, hubungan dengan keluarga jadi tidak seakrab dulu, interaksi dengan orang lain juga tak nyaman saja, dan ada satu hal yang rasanya semakin membuat hati resahgelisah: bertambah hari bertambah jauh dari Allah . Ada apa sebenarnya dengan hidup kita? Bisa jadi kita sudah tidak punya arah hidup. Bisa jadi kita tidak lagi peduli dengan diri kita sendiri, meskipun secara tampilan fisik kita begitu menarik, tetapi di dalam begitu rapuh. Bisa jadi kita tidak lagi peka dengan apa saja yang terjadi dengan keluarga kita, terlebih lagi pada nasib hidup orang lain. Tanpa kita sadari, kita sudah menjadi orang modern yang tak lagi memiliki empati dan belas kasih. Bisa jadi tanpa kita sadari, kita tak ada bedanya dengan mesin yang terus saja bekerja tanpa henti, tanpa hati. Bisa jadi, kita mengaku memiliki Tuhan, tetapi tidak pernah merasakan kehadiran-Nya. Astaghfirullah…

Ubah Lelah Jadi Lillah, kita adalah pemeran utama dalam kisah hidup ini. Tidak ada pemeran pengganti. Kita sendiri yang harus menjalaninya dengan segala lelah, gelisah, sakit, dan bahagia. Ubah lelah jadi lillah, bahwa kita harus kembali menyadari kalau jatah hidup kita di dunia ini sangatlah terbatas. Kita sadar betul dengan batas usia itu, ada yang berusia sampai 65 tahun, 85 tahun, tetapi tidak sedikit yang meninggal dunia pada usia yang sangat muda dan masih dalam usia yang sangat produktif. Siap tidak siap, kita kudu menghadapi itu.

(Genta Hidayah, Motivasi, Islam, Motivasi Islami)