Sejak satu dekade lalu, semut mulai diternakkan. Bibitnya mereka ambil dari alam, kemudian dipelihara dalam satu ruangan. Dengan memodifikasi ruangan sesuai di sarang, yakni suhu 24--28°C dan kelembapan 85--90%, semut pun bertahan hidup dan bertelur. sayangnya daya tahan semut hanya 2--3 bulan. setelah itu produktivitas berkurang hingga akhirnya populasinya habis di sarang. Kini ditemukan cara untuk meningkatkan produktivitas semut dan bertahan hingga bertahun-tahun. caranya dengan meningkatkan suhu dan kelembapan dalam kandang. Dengan teknologi baru itu, produktivitas semut menghasilkan kroto naik 100%. Budidaya pun dapat dilakukan di halaman rumah dengan omzet mencapai Rp9-juta per bulan.***