Penafsiran sufi dikenal sebagai bentuk upaya mengungkap temuan-temuan yang bersifat hissi. Yang menjadi fokus pada buku ini untuk mengungkap makna organ-organ immateri yang ada di dalam manusia sebagaimana disebutkan oleh Alquran. Di antaranya adalah aql, lubb, dan nafs yang memiliki peran primer terhadap nilai kehidupan manusia.
Oleh karena itu dalam buku ini mengantarkan kepada pemahaman bahwa yang disebut lubb adalah akal besar yang fungsinya untuk menyaring informasi-informasi dengan menggunakan pertimbangan tafakur dan tazakur untuk menemukan arti yang lebih dalam. Intinya, lubb merupakan akal komando yang berfungsi penting dalam menentukan makna dalam sebuah informasi. Dan setiap akal itu masuk pada lubb. Namun dia tidak masuk pada bagian akal.
Al-Aql dalam bahasa Arab memiliki arti mengandung seluruh bidang kecerdasan bahkan termasuk nalar, dengan asumsi bahwa nalar ada secara primordial dan sebenarnya tetap ada sampai sekarang, yang cahayanya didistribusikan pada elemen-elemen lain, kemudian merajutnya bersama untuk mencapai keterikatan ilahi.Secara umum fungsi akal lebih pada gambaran dasar. Jika Penulis memberikan simpulan sederhana maka akal berfungsi untuk menyaring informasi sebatas wilayah luarnya saja kemudian masuk pada elemen selanjutnya yang lebih dalam lagi.
Ibn Qayyim mengatakan bahwa ruh tak lain adalah bentuk dari jiwa, atau sebaliknya. Dan mayoritas mufasir mengatakan bahwa ruhs sudah pasti menjadi urusan Tuhan. Tetapi hemat Penulis ruh adalah bentuk jiwa manusia yang berfungsi memfilter dari gejala-gejala yang timbul dari luar atau yang dihadapkan kepada manusia. Sedangkan nafs atau jiwa merupakan intuisi manusia yang memiliki dua kecenderungan antara positif dan negatif. Dan sebenarnya nafs memiliki potensi baik. Artinya nafsini bertugas menggerakkan kehendak yang cenderung mengekspresikan tingkah laku yang diawali dengan kehendak batin.
Fitrah manusia berarti bekal awal yang diberikan Allah saat penciptaannya. Maka dalam berhubungan dengan agama, Allah menanamkan fitrah kepada manusia sejak lahir sudah memiliki potensi beragama dan menentukan jalan kebenaran. Maka fithrah berfungsi sebagai intuisi untuk menentukan jalan yang sesuai dengan kefitrahannya. Atau sesuali dengan naluri kemanusiaannya.
Qalbartinya adalah hati, dalam ilmu kedokteran lebih dikenal sebagai istilah jantung. Dan tugas Qalb dalam diri manusia untuk menentukan fungsi akhir atas informasi-informasi yang telah disaring melalui beberapa elemen lain sebagaimana yang disebutkan di atas, serta untuk menentukan nilai baik dan buruk. Maka ketika manusia menemukan kebingungan dalam memutuskan masalah Nabi Muhammad menghimbau agar meminta pendapat pada hati, “Istafti Qalbak”. Berdasarkan literatur sufistik mengatakan bahwa Qalb merupakan prioritas manusia ketika diadili di akhirat. Dari Qalb lah manusia dimintai pertanggungjawaban. (*)
Judul: Makna Hati Pendekatan Tafsir Sufi
Penulis: Khoirul Anwar Afa
Penerbit: Formaci
ISBN: 978-602-61554-3-6
Cetakan, Kedua, Mei 2017 (Edisi Revisi)
Tebal: xi + 104 Halaman
Harga: Rp 50.000 (belum termasuk ongkir)