Rugi di dunia—sebagaimana yang tersebut dalam sebuah riwayat—umurnya tidak berkah. Jika sudah begini, biasanya seluruh umur dan kehidupannya ia persembahkan untuk kemaksiatan dan durhaka kepada Allah Swt. Ditambah lagi, rezeki yang didapatnya tidak berkah. Bisa jadi banyak, tapi bisa jadi cepat habis. Atau jika tidak begitu, rezeki yang ia peroleh tidak membuatnya bahagia, malah dirinya merasa haus, dan terus untuk menumpuk harta benda. Tidak hanya itu saja, ia akan mendapatkan predikat yang sangat tidak enak, yakni “kafir” sebagaimana yang tersebut dalam beberapa hadist Rasulullah Saw. Sementara kerugian yang akan dialaminya saat di akhirat adalah, ia akan mengalami siksa yang pedih. Tubuhnya hancur dipukul oleh palu godam malaikat, bibir dan matanya penuh dengan darah sedangkan sorot matanya akan memancarkan ketakutan yang sangat luar biasa. Kuburnya sempit, dan tidur panjangnya itu akan ditemani oleh ular (syuja’
al-aqra’) yang sangat menakutkan. Bahkan—dalam sebuah kisah yang saya tulis dalam buku ini—ketika meninggal wajahnya akan berubah menjadi babi. Dan ketika di akhirat kelak, ia akan dimasukkan dalam neraka Saqar. Sungguh sangat pedih siksaan orang yang suka meninggalkan shalat.