登入選單
返回Google圖書搜尋
Jurnalisme Sastrawi
註釋JURNALISME SASTRAWI merupakan satu genre dalam jurnalisme yang pada mulanya berkembang di Amerika Serikat tahun 1960-an. Genre ini menggabungkan disiplin paling berat dalam jurnalisme serta kehalusan dan kenikmatan bercerita dalam novel. Wawancara biasa dilakukan dengan puluhan, bahkan sering ratusan, narasumber. Risetnya mendalam. Waktu bekerjanya lama, bisa berbulan-bulan. Ceritanya juga kebanyakan tentang orang biasa. Beberapa wartawan majalah Pantau mencoba belajar memakai genre ini untuk mengembangkan jurnalisme berbahasa Melayu. Dari Agus Sopian hingga Linda Christanty memasukkan elemen-elemen jurnalisme sastrawi dalam karya mereka. Dari pembantaian orang Aceh hingga hiruk-pikuk larangan musik Koes Bersaudara, dari soal wartawan Ambon yang ikut memanasi sentimen Kristen-Islam hingga kemiskinan di Jakarta. ÒGabungan antara yang terbaik dari jurnalisme dan yang terbaik dari sastra dapat menghasilkan tulisan nonfiksi yang kuat dan efektif ... inilah buktinya.Ó Endy Bayuni, Pemimpin Redaksi Harian The Jakarta Post, penerima Nieman Fellowship dari Universitas Harvard 2003-2004 ÒKarya-karya ini bukan cuma mewakili sesuatu yang baru dan menarik dalam jurnalisme di Indonesia, namun juga memenuhi panggilan mulia setiap wartawan: melayani warga.Ó Janet Steele , dosen Universitas George Washington, penulis buku Wars Within: A Story of Tempo, an Independent Magazine in SoehartoÕs Indonesia.