登入選單
返回Google圖書搜尋
A Happy Life
註釋A Happy Life diambil dari naskah asli On the Happy Life yang merupakan karya seorang filsuf kenamaan, Seneca.Seneca menempati posisi sentral dalam literatur Stoikisme, berbarengan dengan Zeno, Epictetus, dan Marcus Aurelius. Seneca bukanlah orang sembarangan, dia adalah salah satu tokoh berpengaruh pada zamannya. Dia adalah penasihat sekaligus guru kaisar zaman Romawi, Nero. Karya-karya Seneca sering dijadikan referensi dalam mempelajari filsafat Stoik. Walau begitu, bahasan yang diungkapkan Seneca sangat relevan dengan segala permasalahan pada masa kini. Hedonisme yang berujung pada ketidakpuasan akan hidup, memenuhi pikiran dengan beragam ketakutan sehingga tidak dapat menjalani hidup dengan penuh; hidup berdasarkan pendapat orang sehingga menjalani hidup tanpa kesadaran penuh. Stoikisme dapat membantu kita untuk mengendalikan emosi negatif dan bersyukur atas semua yang kita miliki sekarang. Stoikisme juga dapat melatih kita untuk menerima keadaan yang tak dapat kita ubah, mengubah hanya yang kita bisa, dan memiliki kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaan antara keduanya. Gol dari menerapkan stoikisme dalam keseharian adalah seseorang memiliki pengendalian diri yang baik, ketenangan, kelenturan mental, dan emosi yg seimbang. Kebahagiaan—paling sering dibicarakan, sekaligus paling sukar dipahami. Dalam keadaan buta dan tergesa-gesa, semua orang mengejar kebahagiaan tanpa arah, yang akhirnya hanya mendapatkan lelah. A Happy Life, yang dirangkum dari kumpulan catatan dan surat-surat Lucius Annaeus Seneca, mengajak kita merenungi “apa tujuan kita”, kemudian “mana jalan terbaik untuk mencapainya”. Salah satu pemikir Romawi yang disebut sebagai paling cerdas di antara semua filsuf Stoa ini, mencoba menjawab dua pertanyaan tentang apa itu bahagia dan apa saja yang mendasarinya.