登入選單
返回Google圖書搜尋
Transformasi Gerakan Radikalisme Agama
註釋

"Khittah masyarakat Cirebon pada dasarnya adalah multikulturalisme. Yakni, mengakui dan menghargai keragaman budaya dan agama. Ini peradaban yang dibangun oleh Sunan Gunung Jati. Namun, peradaban ini sedikit terkoyak setelah paham dan gerakan Islam transnasional masuk pasca Reformasi. Puncaknya ditandai dengan meledaknya bom bunuh diri di Masjid adz-Dzikra kompleks Mapolresta Cirebon. 

Mengapa? Buku ini menyajikan jawaban akademis yang lengkap melalui profiling organisasi-organisasi yang diduga terpapar gerakan radikalisme agama. Bukan sekadar profiling, buku ini juga mengurai jaringan mereka dan keterhubungannya secara global, nasional, hingga lokal. Buku ini sangat penting untuk memahami anatomi antropologis Cirebon kontemporer. Cirebon hari ini telah sedikit berubah, mulai muncul percak-percak radikalisme dan anti multikulturalisme yang menjadi anti tesis peradaban Suanan Gunung Jati."

KH. Dr. Marzuki Wahid, MA.

Sekretaris LAKPESDAM-PBNU 

Pendiri Fahmina-institute Cirebon

Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon