Menjelang berakhirnya abad ke-20, berlangsung suatu fenomena yang mengejutkan banyak pengamat dan merombak peta perpolitikan Amerika Latin, yakni: bangkitnya “masyarakat adat” —yang selama ini dianggap lemah dan terbelakang—sebagai suatu kekuatan politik tersendiri yang bergerak mandiri terpisah dari kelompok-kelompok kiri-progresif konvensional.
Bukan cuma itu. Gerakan sosial masyarakat adat ini pada akhirnya terjun ke politik formal dengan membentuk partai sendiri tanpa meninggalkan basis gerakan sosialnya. Dengan menguraikan transformasi gerakan petani koka (cocaleros) di Bolivia menjadi Partai Movimiento al Socialismo (MAS) dan transformasi Konfederasi Masyarakat Adat Ekuador (CONAEI) menjadi Partai Movimiento de Unidad Plurinacional Pachakutik (MUPP), buku ini berusaha menjelaskan mengapa dan bagaimana fenomena ini terjadi, faktor-faktor sosial-politik apa sajakah yang memungkinkannya berlangsung?
Untuk bisa memahami transformasi tersebut, buku ini berfokus pada tiga faktor utama: struktur kesempatan politik, struktur mobilisasi, dan proses pembingkaian. Buku ini juga berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan mendesak seperti apakah kebangkitan adat ini bersifat rasis dan tak sejalan dengan demokrasi, atau justru sebaliknya? Bagaimana caranya partai yang berbasiskan masyarakat adat bisa merengkuh sektor-sektor lain dalam masyarakat yang kian modern? Apakah keberadaan partai masyarakat adat adalah bagian dari keberagaman atau bertentangan dengannya? Pertanyaan-pertanyaan yang sangat relevan untuk direfleksikan dengan kondisi Indonesia sendiri saat ini.
Buku persembahan penerbit MarjinKiri