登入選單
返回Google圖書搜尋
註釋

Selama 40 hari menjalani Praktikum Profesi Makro sebagai alternatif dari kegiatan KKN di Randudongkal, kami mendapatkan banyak pengalaman berharga dan tak terlupakan yang kemudian kami tulis untuk dijadikan pelajaran dalam hidup. Melihat kerukunan umat beragama di desa, membuat kami menyadari betapa pentingnya sikap toleransi. Bukan sekadar menghormati perbedaan, tetapi juga berani untuk memahami dan menerima keyakinan serta kepercayaan individu lain tanpa adanya prasangka.


Kami belajar bahwa keselarasan antara individu dengan beragam keyakinan adalah inti dari menciptakan kehidupan yang sejahtera. Kedamaian dan kemajuan dalam sebuah komunitas adalah didasarkan pada kesatuan meskipun adanya perbedaan. Memiliki sikap yang terbuka dan menghargai perbedaan adalah kunci utama untuk membangun hubungan yang erat dan persaudaraan yang kuat antara semua individu.


Di desa tersebut kami belajar banyak hal tentang menghadapi kenyataan dan menjalani setiap persoalan yang terjadi di hidup. Kami belajar tentang kuat, setelah fase yang terasa cukup melelahkan. Kami belajar tentang sabar, karena cemas yang membawa kami ke fase yang tidak diharapkan.


Kami belajar tentang tidak apa-apa, apapun yang terjadi saat ini bahkan ketika rasa lelah mendominasi, kita hanya perlu meraih dan memeluk diri sendiri. Kami juga belajar untuk meyakinkan diri jangan sampai ada kegagalan, bukan karena ingin memaksakan diri tapi karena yakin bahkan jika tersesat dan tak menemukan jalan sama sekali sebenarnya Tuhan sedang memberikan kesempatan untuk belajar kembali tentang semua itu.


Akan ada saatnya kita hanya punya satu pilihan dalam hidup, yaitu menghadapi takdir yang ada didepan mata. Kita memiliki hak penuh terhadap diri sendiri, bahkan dalam hal mengikuti standar sosial yang ada. Namun kami ataupun kalian tetap harus paham bahwa menyamakan standar sosial tidak selalu berakhir dengan citra yang baik. Maka dari itu tidak ada salahnya menjadi diri sendiri yang tidak sempurna namun belajar untuk menjadi yang lebih baik dari diri yang sebelumnya.


Intinya hidup bukan tentang diri sendiri, tapi tentang seluruh alam dan isinya, termasuk diri kita. Bukan tentang siapa yang lebih dulu berada di depan, tapi tentang siapa yang masih mampu bertahan dalam melalui setiap proses hingga akhir. Tidak mencari siapa yang benar dan salah, tapi siapa yang bisa memahami dan menerima perbedaan.


Dari segala sesuatu yang sudah terlewati tentu saja dalam kehidupan, kita tidak akan sendirian, bahkan jika tidak suka keramaian, kita akan merasa lega ketika mengetahui bahwa kita tidak benar-benar ditinggalkan sendirian, sebab kita tetap membutuhkan seseorang yang dapat mendengarkan dan menjadi teman untuk berbagi keluh kesah.


Oleh karena itu ini lah alasan kenapa kita perlu menjadi orang yang dapat memahami dan menerima perbedaan yang ada karena kalau tidak tidak akan ada si pendengar yang baik, tidak akan ada seseorang yang dapat memahami kekecawaan yang terjadi, dan tidak akan ada perdamaian didunia ini. Bukan hanya tentang perbedaan lingkup kecil di lingkungan dan juga hal khusus lainnya. Baik itu ras, suku, agama, bahkan tentang perbedaan perasaan.