Dalam pembacaan saya yang paling subjektif, puisi-puisi Moh. Syarif Hidayat pada antologi ini sepertinya lahir sesaat sebelum gema paling akhir dari impresi-impresi batiniah dirinya--terhadap endapan peristiwa yang dilibati-- menghilang menjadi hening. Maka efeknya adalah kata-kata yang lahir pada proses kreatif MSH–meski sebagian klise—namun memiliki cita rasa semantik yang khidmat.
Walhasil, menghayati seluruh puisi dalam antologi ini dalam sekali baca, kita seperti nyemplung berenang ke dalam kolam air kata-kata yang bening, sejuk, sublim dan menyegarkan.
Pandu Hamzah
(Pecandu Puisi)