Belakangan ini banyak orang tua yang terkejut ketika beberapa aparat keamanan datang mencari putra dan putri mereka yang masih belia untuk dimintai keterangan atas tindakan yang telah mereka lakukan. Ada yang diinterogasi karena terlibat dalam perundungan (bullying), tawuran, kebut-kebutan, pelecehan seksual (sexual harassment), free sex, penggunaan narkoba, hingga menjadi pelaku teror. Para orang tua itu tidak menyangka anak-anak mereka terlibat dalam hal-hal semacam itu, karena saat berada di rumah nampaknya baik-baik saja. Mungkin sebagai teman, kalian juga terkejut bahwa temanmu melakukan hal-hal tersebut. Ternyata pelbagai pelanggaran itu terjadi karena salah pergaulan. Dibutuhkan adanya pedoman yang baik dan benar dalam memilih teman bergaul dan dalam menjalin persahabatan, yaitu firman Tuhan.
Pola yang dipakai dalam menulis buku saku pedoman pergaulan ini adalah pola interaksi berbentuk tanya jawab dengan harapan berbagai pertanyaan yang diajukan mewakili pergumulan generasi muda pada umumnya. Jawaban yang diberikan berdasar pada firman Tuhan, yaitu Alkitab, dan etiket pergaulan yang sesuai konteks Indonesia disertai dengan beberapa contoh praktis yang relevan agar lebih mudah dipahami. Sebelum membahas pertanyaan sekitar pergaulan dan persahabatan antarmanusia, beberapa pertanyaan awal berkaitan dengan pergaulan dan persahabatan dengan Allah. Mengapa perlu memahami persahabatan dengan Allah? Karena relasi kita dengan Allah Sang Pencipta akan sangat berpengaruh terhadap relasi kita dengan sesama