“Hmm… jika kau malas salat, cosmomu akan padam, Zahdan! Hatimu akan dikuasai kegelapan!!" tegasku, dengan suara dibuat berat, seolah menjadi musuh yang jahat. Dan… berhasil! Zahdan langsung tergopoh-gopoh menggelar sajadah. Ia mengikuti salat di sampingku dengan gerakan khas anak kecil. Kepalanya menoleh ke sana kemari, mulutnya komat-kamit tanpa henti, melirik ke arahku berulang kali. Tak sabar ingin selesai cepat-cepat, merasa kekuatan cosmonya telah menyala kuat. Tak lama… hanya sesaat setelah melihatku mengucap salam ke kanan dan kiri, anak kecil berponi itu mengeluarkan jurusnya. “KOSMOOO!!!” teriaknya. Aku langsung berpura-pura terpelanting, berguling-guling ke arah samping. Membuat Zahdan tertawa girang tanpa bisa ditahan.
Ya, itulah sekelumit ceritaku bersama Zahdan, seorang anak kecil berponi yang penuh keceriaan. Anak menggemaskan yang bermimpi menjelajah ke bulan. Selalu seru menyimak ocehan polosnya, selalu asyik membersamai tingkah hebohnya. Zahdan memang tipe sanguin yang benar-benar menyenangkan.