Tema pernikahan merupakan tema yang sangat penting untuk dibahas, mengingat pernikahan adalah hal yang fundamental dalam kehidupan seseorang. Pernikahan akan menentukan bagaimana dua insan menjalin relasinya sebagai suami istri, melahirkan anak, mendidik dan membesarkan anak sampai mereka besar. Pernikahan adalah awal mula dari suatu kehidupan tercipta.
Menikah adalah hal yang tidak terlalu sulit, akan tetapi menjaga pernikahan ternyata tugas yang cukup besar dan tidak mudah. Kita tidak bisa hanya dengan menjalani “apa adanya” lalu berharap semua akan berjalan baik-baik saja. Akan ada drama-drama yang mengiringi, baik berasal dari dalam maupun dari luar, yang dalam menghadapinya dibutuhkan kedewasaan.
Sayangnya tidak semua orang yang menikah sudah benarbenar siap menghadapi drama-drama kehidupan ini. Mereka tidak tahu harus melakukan apa. Jika kondisi ketidaktahuan ini tidak segera diatasi, maka bisa jadi akan berdampak pada aspek yang lebih luas, dan ujung-ujungnya anak-anak bisa menjadi korban.
Hampir setengah juta pasangan bercerai setiap tahun di Indonesia, dan kita bisa bayangkan dampak sekundernya yang tidak kita lihat dalam waktu dekat. Mungkin dalam jangka pendek kita tidak melihat dampak yang signifikan, akan tetapi lima, sepuluh atau lima belas tahun kemudian akan ada dampak-dampak yang mulai terlihat pada anak-anak maupun psikologis orangtua, jika perceraian tidak tertangani dengan baik.
Sebagai psikolog kami kerapkali menjumpai klien dewasa yang mengalami gangguan perasaan serta hambatan lainnya yang biasanya memiliki masa kecil bersama orangtua yang bermasalah. Entah itu terlalu sibuk, tidak paham parenting atau punya konflik dengan pasangan. Anak-anak adalah dampak dari pola asuh, dan pola asuh sangat berhubungan dengan kedewasaan orangtua. Oleh karenanya perilaku orangtua tidak mungkin tidak berdampak kepada psikologis anak, dan perilaku pasangan tidak mungkin tidak berdampak pada pasangannya.
Banyak pasangan yang tidak bercerai dan terlihat baikbaik saja, akan tetapi ternyata mereka tidak harmonis. Dulu mungkin mereka harmonis, akan tetapi entah karena sebab apa lama kelamaan semakin bermasalah. Ini karena masih ada cara berpikir bahwa pernikahan itu bisa dibiarkan “apa adanya” saja.
Merawat pernikahan merupakan kunci mengatasi semua permasalahan yang terjadi. Merawat pernikahan tidak hanya untuk mencegah pasangan bercerai, akan tetapi lebih dari itu. Merawat pernikahan juga tentang bagaimana memahami pasangan, bagaimana mengatasi konflik dengan pasangan, menyelesaikan masalah bersama-sama, membangun komunikasi, memenuhi kebutuhan psikologis dan biologis pasangan. Dari usaha-usaha ini pada akhirnya dapat menciptakan rumah tangga yang harmonis, sehat secara psikologis dan anak-anak dapat tumbuh dengan baik.
Untuk itulah kami rasa sangat penting untuk memberikan edukasi sebanyak-banyaknya pada masyarakat, baik yang hendak menikah maupun yang sudah menikah untuk mampu merawat pernikahan. Semoga buku ini bermanfaat dan menjadi berkah untuk kita semua.
Semua yang dirawat akan membaik. Semua yang diperhatikan akan tumbuh.
Salam,