Buku cemilan puisi ini mewakili perasaan penulis di saat sepi menghantui kesendiriannya. Tanpa suara hanya goresan tinta yang menyuarakan isi hatinya. Buku ini di tulis dengan sebuah harapan yang di tujukan untuk seseorang agar bisa dimengerti dipahami kegelisahannya, kegundahannya, tentang penantian yang tidak kunjung berujung kapan batas finishnya. Buku ini di buat untuk menuangkan kepenatan hati pikiran, selain itu juga penulis pernah belajar di kesusastraan UNDIP tahun 2000 silam, yang kala itu memang sudah belajar banyak tentang puisi sastra dan lain lain.