登入選單
返回Google圖書搜尋
註釋

Wacana-wacana Pascawacana Pandemi Covid-19


Covid-19 (coronavirus disease of 2019) sebagai sebuah pandemic global, yakni suatu virus mematikan dan cepat menular yang tak kasat mata, sungguh memberi pelajaran teramat besar untuk segenap umat manusia di seluruh dunia. Sebagai provinsi yang 80% kehidupannya ditunjang industrialisasi pariwisata, Bali sangat terdampak secara negatif. Karenanya setelah masa satu tahun yang sangat melelahkan secara fisik-kesehatan, ekonomi, dan sosial-budaya bagi masyarakat Bali sepanjang 2020, 2021 adalah masa memulai menata-ulang sendiri-sendi perekonomian dan kehidupan dengan penerapan protocol kesehatan ketat dalam suatu era yang disebut kenormalan baru (new normal).

Dengan telah berlalunya separuh 2021, Jurnal Bali Membangun Bali melalui edisi teranyar ini ikut membangun wacana-wacana setelah wacana pandemic tersebut mendominasi. Di antaranya adalah tentang ruang terbuka (open space), kota sehat, dan estetika desain interior. Maka yang terpenting kemudian adalah membicarakan what next (apa yang menjadi kelanjutan) pascawacana pandemic Corona ini. Bahkan artikel terakhir yang tidak berisi kata “pandemi” atau “Covid-19” atau “new normal” di judulnya sekali pun nyata masih terkait dengan pandemi menakutkan ini sebagai sebuah bencana, dalam hal ini bencana non-alam dan bencana sosial.

Menjelang persiapan-persiapannya menuju terakreditasi Sinta (Science and Techology Index) 2022, JBMB mengemas seluruh wacana dimaksud dari pilihan-pilihan artikel ilmiah yang masuk untuk edisi Agustus (Volume 2 Nomor 2) ini. Seperti biasa, enam tulisan yang tampil adalah (1) “Impacts of Bali Tourism Performance Decline due to Covid-19 Pandemic” dari Putu Sri Ronita Dewi; (2) “Covid-19 Pandemic and the Green Open Space Concept of Balinese Traditional Community” dari I Made Jayadi Waisnawa; (3) “Desain Interior Bali Modern untuk Fasilitas Pariwisata Pascapandemi Covid-19” dari I Kadek Dwi Noorwatha; (4) “Kesiapan Kota Denpasar dalam Mewujudkan Kota Sehat pada Era Kenormalan Baru” dari Dimas Indo Saputro; (5) “Temperature Comparison of Denpasar City Land Surface before and during the Covid-19 Pandemic” dari Rizki Cholik Zulkarnain; dan (6) “Kriteria Penentuan Kawasan Evakuasi Bencana Non-Alam dan Bencana Sosial sebagai Upaya Mitigasi” dari Ngakan Gede Ananda Prawira.

Seperti biasa, 50% artikel terbit secara konsisten dalam bahasa Inggris. Ini tidak lain adalah strategi JBMB untuk mengglobalkan jurnal. Jurnal yang bagus adalah jurnal yang dibaca dan berterima secara global. Dengan tampilnya artikel-artikel yang cenderung actual (terkini) berdasarkan fakta atau fenomena yang benar-benar terjadi saat ini dan sedang menjadi kecenderungan kebutuhan masyarakat, JBMB kiranya memiliki nilai lebih untuk dijadikan modal bagi keberhasilan proses akreditasi SINTA-nya nanti.